Jumat, 22 Februari 2013

Sejarah Musik Sunda

SEJARAH MUSIK DAN PERKEMBANGAN MUSIK DAERAH

1.Angklung
angklung terbuat dari ruas-ruas bambu yang dibunyikan dengan cara digoyang sehingga menghasilkan nada-nada tertentu.menurut mitologi bali ,kata angklung berasal dari kata ‘angka’ yang berarti nada dan kata ‘lung’ yang berarti patah atau hilang.angklung kemudian dapat dikatakan sebagai nada atau laras yang tidak lengkap.
Tidak mudah untuk menentukan sejarah angklung.walaupun demikian ,dapat kita lihat sekarang ini angklung banyak digunakan di daerah jawa barat.hal ini bisa menunjukkan bahwa ada kecenderungan angklung berasal dari jawa barat.
Music bambu –termasuk diantaranya angklung dan calung-di jawa barat telah menjadi bagian dari adat sejak dahulu.terbentuknya music ini erat kaitannya dengan budaya agraris masyarakat sunda.
Music bambu tercipta dari kepercayaan pandangan hidup masyarakat sunda terhadap nyai sri pohaci,sang dewi padi pemberi kehidupan.dalam mengelolah tanaman padi,mereka menciptakan syair-syair dan lagu untuk di persembahkan kepada nyai sri pohaci sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya menolak bala agar sawah mereka terhindar dari mala petaka.selanjutnya ,lagu-lagu persembahan terhadap dewi sri pohaci tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas secara sederhana. maka ,lahirlah strukturalat music bambu yang kita kenal sekarang ,yang bernama angklung dan calung.perkembangan selanjutnya,tradisi permainan angklung ritmis (berwirama) dengan pola atau aturan-aturan tertentu sesuai dengan kebutuhan upacara-upacara penghormatan padi.
Dalam perkembangannya,menurut dokumen yang ditulis imam rahman A.K.dari dokumen saung angklung udjo,angklung menyebar secara luas di hampir seluruh pelosok jawa barat.instrumen music ini dipergunakan sebagai alat kesenian yang mendukung upacara-upacara adat dan tradisi daerah-daerah tempat tersebut.di daerah banten,baduy suka bumi,Cirebon dan daerah lain di jawa barat,angklung memiliki beberapa fungsi seperti dibawah ini.


a.Sebagai sarana ritual.
ini merupakan fungsi paling utama dari angklung.alat music ini digunakan sebagai pengiring acara adat seperti upaca ngaseuk pare (menanam padi),nginebkeun pare (menyimpan padi untuk sementara),ngampihkeun pare (menyimpan padi),saren taun (upacara tahunan),nadran (berziarah),ngunjung ka gunung jati (upacara ritual ke gunung jati),heleran (menggiling padi),dan sebagainya.dalam menjalankan fungsi sebagai sarana ritual tersebut,angklung dimainkan untuk menghormati dewi sri-sang dewi kesuburan,agar berkenan melimpahkan berkah kesuburan pada tanaman pertanian atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan penduduk.penghormatan ini dilakukan dengan harapan hasilnya akan dapat membawa manfaat dan berkah bagi penduduk.

B.sebagai hiburan
Fungsi lain dari angklung adalah sebagai hiburan.dalam menjalankan fungsi ini,angklung banyak digabung dengan alat music lainnya.contohnya angklung degung,yaitu angklung yang mengiringi kuda lumping.selain itu,ada juga beberapa jenis permainan angklung lainnya seperti angklung yang dimainkan dalam kesenian badeng dan berguna untuk mengiringi kawih (lagu sunda) dan juga angklung yang mengiringi tarian,serta permainan jenis lainnya.

c.sebagai pengiring peperangan
selain digunakan untuk hiburan dan upacara,angklung juga digunakan sebagai kesenian yang mengiringi peperangan.dalam peperangan-peperangan yang dilakukan sultan agung banten,serangan pasukannya selalu diiringi oleh music perang yang dimainkan oleh kesenian angklung.angklung juga dipergunakan oleh pasukan pajajaran dalam perang bubat.
Dalam perkembanganya,angklung tidak hanya dimainkan oleh kalangan kerajaan tetapi juga oleh kalangan rakyat terutama dalam pesta-pesta rakyat.pada tahun 1983,anklung mengalami perubahan yang sangat mencolok.daeng soetigna membuat angklung yang menggunakan nada diatonis.tipe nada seperti ini membuat angklung mampu membunyikan lagu-lagu pop.oleh karna itu,saat ini angklung di bagi menjadi dua,yaitu angklung tradisionak dan angklung modern.yang temasuk angklung tradisional adalah angklung badui,angklung buncis,angklung gubrag,dan angklung bungko.sedangkan angklung modern adalah angklung yang dikembangkan oleh daeng sutigna dan sering disebut angklung daeng.

2.Campursari
Kata kata campursari sebenarnya berasal dari sari-sari music keroncong,langgam,gamelan,dan music modern.pada mulanya aransemen music keroncong dan gamelan jawa lebih mewarnai campursari,tapi belakangan ini dikembangkan pula aransemen music dangdut,music pop,bahkan dari unsure-unsur music etnis lain seperti karawitan banyumasan dan bali.musik campursari pernah muncul di tahun 1960-1970an,tetapi saat itu langgam jawa dan keroncong sedang naik daun sehingga campursari tidak mendapat tempat.selain itu, pada masa itu aransemen campursari juga masih sangat sederhana dan masih didominasi music jawa (gamelan).kemudian tahun 1968,dibutlah album campursari oleh S. Dharmanto,namun album ini tidak mampu menembus pasaran karna kalah dengan popularitas penyanyi-penyanyi keroncong,seperti waljinah.
Selanjutnya,pada tahun 1970 hingga prtengahan 1985 seorang tokoh campur sari yang sudah dikenal banyak orang, manthous mulai menciptakan lagu-lagu pop jawa dan membuat terobosan-terobosan music capursari.beliau menggaet penyanyi-penyanyi terkenal sseperti nur afni oktavia yang membawakan lagu gethuk,nginang karo ngilo,dan tahu apa tempe.dan muncul penyanyi-penyanyi lainnya.
Insterumen music tradisional yng digunakan dalam music campursari adalah gender,saron,kendang jawa,kendang jaipong ,dan gong.sedangkan instrument music modern yang digunakan adalah keyboard,drum,flute,dan biola.pembuatan music campursari tidaklah mudah .si kompuser harus mempertimbangkan perbedaan dari unsure-unsur atu sari-sari dari campursari.mengawinkan seni music barat dan timur berarti menyatukan jenis tangga nada yang berbeda.musik tradisional jawa menggunakan tangga nada pentatonic sedangkan music modern menggunakan tangga nada diantonis.

3.keroncong
Music keroncong sebenarnya bukan termasuk music daerah. Namun,cirri khas jawa belakangan sangat terlihat pada music jenis ini.karna riwayatnya, music keroncong bisa bisa di bilang merupakan music nasional Indonesia-selain music dangdut-karna khas Indonesia dan tidak dapat di Negara lain.
Keroncong petama kali masuk ke Indonesia pada awal abad 16.musik ini masuk ke daerah Indonesia timur bersamaan dengan masuknya alat music gitar yang merupakan teman perjalanan pelaut portugis.selanjutnya,keroncomg menambah kota-kota pelabuhan lainnya Indonesia ,termasuk yang terdapat di pulau jawa.musik keroncong mulai bekembang di pulau jawa pada awal abad ke-20. Di Jakarta,tepatnya didaetah tugu,Jakarta utara,music keroncong berkembang dengan baik.
Alat-alat music yang dipergunakan dalam keroncong adlah,
a. biola,alat music gesek yang memiliki 4 senar.biasanya instrument ini digunakan untuk memainkan melodi.

b. Flute, alat music tiup yang terbuat darilogam,ditiupnya menyamping.

c. Cuk (ukulele),alat music petik,seperti gitar kecil yang memiliki empat senar.

d. Cak,seperti cuk tetapi lebih kecil,senarnya juga empat,terbuat dari senar string.

e. Gitar, alat yang digunakan sama dengan gitar akustik biasa.biasanya menggunakan dua gitar,yaitu sebagai melodi dan sebagai pengisi ritme.

f. Cello,alat music yang biasanya dimainkan dengan di gesek,dalam music keroncong dimainkan dengan dipetik.

g. Bas betot,alat music yang paling besar dengan bentuk menyerupai cello dan biola..cara memainkannya juga dipetik dan sambil berdiri.untuk music keroncong dimainkan dengan dipetik.untuk keroncong,instrument ini hanya menggunakan 3 senar yaitu G,D,A.

b.kolintang

alat music ini,pada mulanya berasal dari daerah Sulawesi utara.namun dalam perkembanganya,alat music yang juga disebut xylophone Indonesia ini sudah dikenal dan dimainkan di seluruh Indonesia..na demikian?kolintang modern telah menggunakan tangga nada internasional sehingga dapat digunakan untuk mengiri semua jenis lagu.kolintang terbuat dari kayu yang memiliki tekstur halus,beserta lurus,tidak mudah terbelah,dan memiliki daya rasionasi yang baik.kayu-kayu yang sudah dibentuk dan disisesuaikan nadanya kemudian diatur diatas meja beronnga dan dipukul dengan alat pemukul.
Nama kolintang berasal dari bunyi “tong” (nada terendah), “ting” (nada tinggi),dan “tang” (nada sedang). Orang minahasa mengajak orang lain bermaind kolintang dengan mengatakan “mari kita ber-‘tong ting tang’ “atau dangan bahasa minahasa “mangemo kamolintang”.karenanya,kemudian alat music yang digunakan bermain itu disebut kolintang.
Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat minahasa..seperti,dalam upacara-upacara ritualsehubungan dengan pemujaan arwah para leluhur.itulah sebabnya saat agama Kristen mulai masuk diminahasa,kolintang demikian mulai terdesak bahkan hampir menghilang sama sekali selama kira-kira 100 tahun.setelah itu muncul lagi yang dipelopori oleh nelwan katuuk.



1.Melodi

Kolintang melodi hanya dimainkan melodi lagu.cara memainkanya dipukulkan berkali-kali dengan geteran yang cepat.bentuk instrument ini sama persis dengan alat music xylophone.inilah alat yang berfungsi sebagai pembunyi nada-nada utama dalam lagu yang dimainkan dengan kolintang.

2.pengiring
pengiring 1 hanya tersusun dari tujuh nada,tanpa nada kromatis seperti kolintang melodi.ukuran bilahnya juga tak terlalu besar.tujuh bilah kayu itu merupakan nada-nadapengisi akor yaitu:C,D,E,F,G,A,B. instrument pengiring ini berfungsi untuk mengiringi atau sebagai pengisi ritme.
3.pengiring
Kolintang ini sama dangan pengiring 1,keduanya dapat dimainkankan dengan berbagai variasi pukulan untuk memperendah alunan lagu,misalny keduanya dipukulkan secara bergantian.
4.kontra bas
Instrument ini berfungsi sebagai bas aktif,hampir sama fungsinya seperti cello pada keroncong.bentuknya sama seperti kolintang pengiring namun ukurannya lebih besar.dengan cara pukul yang sama seperti pengiring satu dan pengiring 2,instrument ini dimainkan untuk mengisi sela antara ketukan yang ada dalam permainan kolintang.selain mengisi ketukan,kolintang kontra bas juga mengisi akor lagu.
5.bas
Ini merupakan instrument yang paling besar ukurannya dan juga memiliki tujuh bilah nada.bas berfungsi tentu saja sebagai pengisi nada-nada bas dalam permainan lagu sesuai dangan akor yang dimainkan.alat ini dipukul dengan dua alat pukul yang masing-masing dipegang ole tangan kiri dan kanan.ada pola tersendiri dalam membunyikan akor pda kolintang jenis ini.biasanya alat ini dibunyikan sesuai denagan ketukan utama dalam lagu.satu pukulan mewakili satu akor yang sedang dipakai falam lagu.

c.gamelan
sejak kapan ada atau diciptakan?hal ini sulit di lacak,yang jelas gamelan telah berusia sangat tua.namu,pada relief candi borubudur dapat dilihat bahwa gamelan telah ada pada sekitar abad ke-8. Relif candi Borobudur memperlihatkan seperangkat alat music perkusi.seperangkat alat music perkusi itu kelihatan seperti sebuah gambang dengan 10 bilah besar yang terbuat dari kayu atau logam.
Gamelan itu sendiri kemungkinan berkembang dari kentongan ,tepukan tangan,gesekan pada tali/bambu tipis,pukulan ke sebuah benda,dan sebagainya .lalu alat music gamelan jawa itu berkembang dalam bentuk bilahan kayu,bambu,atau lempengan besi,lembaran kulit,dan bambu yang dilubangi.
Gamelan sering disebut gongso atau

.Angklung
angklung terbuat dari ruas-ruas bambu yang dibunyikan dengan cara digoyang sehingga menghasilkan nada-nada tertentu.menurut mitologi bali ,kata angklung berasal dari kata ‘angka’ yang berarti nada dan kata ‘lung’ yang berarti patah atau hilang.angklung kemudian dapat dikatakan sebagai nada atau laras yang tidak lengkap.
Tidak mudah untuk menentukan sejarah angklung.walaupun demikian ,dapat kita lihat sekarang ini angklung banyak digunakan di daerah jawa barat.hal ini bisa menunjukkan bahwa ada kecenderungan angklung berasal dari jawa barat.
Music bambu –termasuk diantaranya angklung dan calung-di jawa barat telah menjadi bagian dari adat sejak dahulu.terbentuknya music ini erat kaitannya dengan budaya agraris masyarakat sunda.
Music bambu tercipta dari kepercayaan pandangan hidup masyarakat sunda terhadap nyai sri pohaci,sang dewi padi pemberi kehidupan.dalam mengelolah tanaman padi,mereka menciptakan syair-syair dan lagu untuk di persembahkan kepada nyai sri pohaci sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya menolak bala agar sawah mereka terhindar dari mala petaka.selanjutnya ,lagu-lagu persembahan terhadap dewi sri pohaci tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas secara sederhana. maka ,lahirlah strukturalat music bambu yang kita kenal sekarang ,yang bernama angklung dan calung.perkembangan selanjutnya,tradisi permainan angklung ritmis (berwirama) dengan pola atau aturan-aturan tertentu sesuai dengan kebutuhan upacara-upacara penghormatan padi.
Dalam perkembangannya,menurut dokumen yang ditulis imam rahman A.K.dari dokumen saung angklung udjo,angklung menyebar secara luas di hampir seluruh pelosok jawa barat.instrumen music ini dipergunakan sebagai alat kesenian yang mendukung upacara-upacara adat dan tradisi daerah-daerah tempat tersebut.di daerah banten,baduy suka bumi,Cirebon dan daerah lain di jawa barat,angklung memiliki beberapa fungsi seperti dibawah ini.


a.Sebagai sarana ritual.
ini merupakan fungsi paling utama dari angklung.alat music ini digunakan sebagai pengiring acara adat seperti upaca ngaseuk pare (menanam padi),nginebkeun pare (menyimpan padi untuk sementara),ngampihkeun pare (menyimpan padi),saren taun (upacara tahunan),nadran (berziarah),ngunjung ka gunung jati (upacara ritual ke gunung jati),heleran (menggiling padi),dan sebagainya.dalam menjalankan fungsi sebagai sarana ritual tersebut,angklung dimainkan untuk menghormati dewi sri-sang dewi kesuburan,agar berkenan melimpahkan berkah kesuburan pada tanaman pertanian atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan penduduk.penghormatan ini dilakukan dengan harapan hasilnya akan dapat membawa manfaat dan berkah bagi penduduk.

B.sebagai hiburan
Fungsi lain dari angklung adalah sebagai hiburan.dalam menjalankan fungsi ini,angklung banyak digabung dengan alat music lainnya.contohnya angklung degung,yaitu angklung yang mengiringi kuda lumping.selain itu,ada juga beberapa jenis permainan angklung lainnya seperti angklung yang dimainkan dalam kesenian badeng dan berguna untuk mengiringi kawih (lagu sunda) dan juga angklung yang mengiringi tarian,serta permainan jenis lainnya.

c.sebagai pengiring peperangan
selain digunakan untuk hiburan dan upacara,angklung juga digunakan sebagai kesenian yang mengiringi peperangan.dalam peperangan-peperangan yang dilakukan sultan agung banten,serangan pasukannya selalu diiringi oleh music perang yang dimainkan oleh kesenian angklung.angklung juga dipergunakan oleh pasukan pajajaran dalam perang bubat.
Dalam perkembanganya,angklung tidak hanya dimainkan oleh kalangan kerajaan tetapi juga oleh kalangan rakyat terutama dalam pesta-pesta rakyat.pada tahun 1983,anklung mengalami perubahan yang sangat mencolok.daeng soetigna membuat angklung yang menggunakan nada diatonis.tipe nada seperti ini membuat angklung mampu membunyikan lagu-lagu pop.oleh karna itu,saat ini angklung di bagi menjadi dua,yaitu angklung tradisionak dan angklung modern.yang temasuk angklung tradisional adalah angklung badui,angklung buncis,angklung gubrag,dan angklung bungko.sedangkan angklung modern adalah angklung yang dikembangkan oleh daeng sutigna dan sering disebut angklung daeng.

2.Campursari
Kata kata campursari sebenarnya berasal dari sari-sari music keroncong,langgam,gamelan,dan music modern.pada mulanya aransemen music keroncong dan gamelan jawa lebih mewarnai campursari,tapi belakangan ini dikembangkan pula aransemen music dangdut,music pop,bahkan dari unsure-unsur music etnis lain seperti karawitan banyumasan dan bali.musik campursari pernah muncul di tahun 1960-1970an,tetapi saat itu langgam jawa dan keroncong sedang naik daun sehingga campursari tidak mendapat tempat.selain itu, pada masa itu aransemen campursari juga masih sangat sederhana dan masih didominasi music jawa (gamelan).kemudian tahun 1968,dibutlah album campursari oleh S. Dharmanto,namun album ini tidak mampu menembus pasaran karna kalah dengan popularitas penyanyi-penyanyi keroncong,seperti waljinah.
Selanjutnya,pada tahun 1970 hingga prtengahan 1985 seorang tokoh campur sari yang sudah dikenal banyak orang, manthous mulai menciptakan lagu-lagu pop jawa dan membuat terobosan-terobosan music capursari.beliau menggaet penyanyi-penyanyi terkenal sseperti nur afni oktavia yang membawakan lagu gethuk,nginang karo ngilo,dan tahu apa tempe.dan muncul penyanyi-penyanyi lainnya.
Insterumen music tradisional yng digunakan dalam music campursari adalah gender,saron,kendang jawa,kendang jaipong ,dan gong.sedangkan instrument music modern yang digunakan adalah keyboard,drum,flute,dan biola.pembuatan music campursari tidaklah mudah .si kompuser harus mempertimbangkan perbedaan dari unsure-unsur atu sari-sari dari campursari.mengawinkan seni music barat dan timur berarti menyatukan jenis tangga nada yang berbeda.musik tradisional jawa menggunakan tangga nada pentatonic sedangkan music modern menggunakan tangga nada diantonis.

3.keroncong
Music keroncong sebenarnya bukan termasuk music daerah. Namun,cirri khas jawa belakangan sangat terlihat pada music jenis ini.karna riwayatnya, music keroncong bisa bisa di bilang merupakan music nasional Indonesia-selain music dangdut-karna khas Indonesia dan tidak dapat di Negara lain.
Keroncong petama kali masuk ke Indonesia pada awal abad 16.musik ini masuk ke daerah Indonesia timur bersamaan dengan masuknya alat music gitar yang merupakan teman perjalanan pelaut portugis.selanjutnya,keroncomg menambah kota-kota pelabuhan lainnya Indonesia ,termasuk yang terdapat di pulau jawa.musik keroncong mulai bekembang di pulau jawa pada awal abad ke-20. Di Jakarta,tepatnya didaetah tugu,Jakarta utara,music keroncong berkembang dengan baik.
Alat-alat music yang dipergunakan dalam keroncong adlah,
a. biola,alat music gesek yang memiliki 4 senar.biasanya instrument ini digunakan untuk memainkan melodi.

b. Flute, alat music tiup yang terbuat darilogam,ditiupnya menyamping.

c. Cuk (ukulele),alat music petik,seperti gitar kecil yang memiliki empat senar.

d. Cak,seperti cuk tetapi lebih kecil,senarnya juga empat,terbuat dari senar string.

e. Gitar, alat yang digunakan sama dengan gitar akustik biasa.biasanya menggunakan dua gitar,yaitu sebagai melodi dan sebagai pengisi ritme.

f. Cello,alat music yang biasanya dimainkan dengan di gesek,dalam music keroncong dimainkan dengan dipetik.

g. Bas betot,alat music yang paling besar dengan bentuk menyerupai cello dan biola..cara memainkannya juga dipetik dan sambil berdiri.untuk music keroncong dimainkan dengan dipetik.untuk keroncong,instrument ini hanya menggunakan 3 senar yaitu G,D,A.

b.kolintang

alat music ini,pada mulanya berasal dari daerah Sulawesi utara.namun dalam perkembanganya,alat music yang juga disebut xylophone Indonesia ini sudah dikenal dan dimainkan di seluruh Indonesia..na demikian?kolintang modern telah menggunakan tangga nada internasional sehingga dapat digunakan untuk mengiri semua jenis lagu.kolintang terbuat dari kayu yang memiliki tekstur halus,beserta lurus,tidak mudah terbelah,dan memiliki daya rasionasi yang baik.kayu-kayu yang sudah dibentuk dan disisesuaikan nadanya kemudian diatur diatas meja beronnga dan dipukul dengan alat pemukul.
Nama kolintang berasal dari bunyi “tong” (nada terendah), “ting” (nada tinggi),dan “tang” (nada sedang). Orang minahasa mengajak orang lain bermaind kolintang dengan mengatakan “mari kita ber-‘tong ting tang’ “atau dangan bahasa minahasa “mangemo kamolintang”.karenanya,kemudian alat music yang digunakan bermain itu disebut kolintang.
Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat minahasa..seperti,dalam upacara-upacara ritualsehubungan dengan pemujaan arwah para leluhur.itulah sebabnya saat agama Kristen mulai masuk diminahasa,kolintang demikian mulai terdesak bahkan hampir menghilang sama sekali selama kira-kira 100 tahun.setelah itu muncul lagi yang dipelopori oleh nelwan katuuk.

1.Melodi

Kolintang melodi hanya dimainkan melodi lagu.cara memainkanya dipukulkan berkali-kali dengan geteran yang cepat.bentuk instrument ini sama persis dengan alat music xylophone.inilah alat yang berfungsi sebagai pembunyi nada-nada utama dalam lagu yang dimainkan dengan kolintang.
2.pengiring
pengiring 1 hanya tersusun dari tujuh nada,tanpa nada kromatis seperti kolintang melodi.ukuran bilahnya juga tak terlalu besar.tujuh bilah kayu itu merupakan nada-nadapengisi akor yaitu:C,D,E,F,G,A,B. instrument pengiring ini berfungsi untuk mengiringi atau sebagai pengisi ritme.
3.pengiring 2
Kolintang ini sama dangan pengiring 1,keduanya dapat dimainkankan dengan berbagai variasi pukulan untuk memperendah alunan lagu,misalny keduanya dipukulkan secara bergantian.
4.kontra bas
Instrument ini berfungsi sebagai bas aktif,hampir sama fungsinya seperti cello pada keroncong.bentuknya sama seperti kolintang pengiring namun ukurannya lebih besar.dengan cara pukul yang sama seperti pengiring satu dan pengiring 2,instrument ini dimainkan untuk mengisi sela antara ketukan yang ada dalam permainan kolintang.selain mengisi ketukan,kolintang kontra bas juga mengisi akor lagu
5.bas
Ini merupakan instrument yang paling besar ukurannya dan juga memiliki tujuh bilah nada.bas berfungsi tentu saja sebagai pengisi nada-nada bas dalam permainan lagu sesuai dangan akor yang dimainkan.alat ini dipukul dengan dua alat pukul yang masing-masing dipegang ole tangan kiri dan kanan.ada pola tersendiri dalam membunyikan akor pda kolintang jenis ini.biasanya alat ini dibunyikan sesuai denagan ketukan utama dalam lagu.satu pukulan mewakili satu akor yang sedang dipakai falam lagu.
c.gamelan
sejak kapan ada atau diciptakan?hal ini sulit di lacak,yang jelas gamelan telah berusia sangat tua.namu,pada relief candi borubudur dapat dilihat bahwa gamelan telah ada pada sekitar abad ke-8. Relif candi Borobudur memperlihatkan seperangkat alat music perkusi.seperangkat alat music perkusi itu kelihatan seperti sebuah gambang dengan 10 bilah besar yang terbuat dari kayu atau logam.
Gamelan itu sendiri kemungkinan berkembang dari kentongan ,tepukan tangan,gesekan pada tali/bambu tipis,pukulan ke sebuah benda,dan sebagainya .lalu alat music gamelan jawa itu berkembang dalam bentuk bilahan kayu,bambu,atau lempengan besi,lembaran kulit,dan bambu yang dilubangi.
Gamelan sering disebut gongso atau dalam bahasa kawi disebut pradonggo.

»»  SALAJEUNGNA...

Jumat, 15 Februari 2013

Sejarah Angklung

Sejarah Angklung

Angklung adalah alat musik terbuat dari dua tabung bambu yang ditancapkan pada sebuah bingkai yang juga terbuat dari bambu. Tabung-tabung tersebut diasah sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada yang beresonansi jika dipukulkan. Dua tabung tersebut kemudian ditala mengikuti tangga nada oktaf. Untuk memainkannya, bagian bawah dari bingkai ini dipegang oleh satu tangan, sementara tangan yang lain menggoyangkan angklung secara cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya. Hal ini akan menghasilkan suatu nada yang berulang. Dengan demikian, dibutuhkan sebanyak tiga atau lebih pemain angklung dalam satu ensembel, untuk menghasilkan melodi yang lengkap.
Angklung telah populer di seluruh Asia Tenggara, namun sesungguhnya berasal dari Indonesia dan telah dimainkan oleh etnis Sunda di Provinsi Jawa Barat sejak zaman dahulu. Kata “angklung” berasal dari dua kata “angka” dan “lung”. Angka berarti “nada”, dan lung berarti “putus” atau “hilang”. Angklung dengan demikian berarti “nada yang terputus”.
Pada perioda Hindu dan Kerajaan Sunda, Jawa Barat, angklung memegang peranan sangat penting pada beberapa upacara ritual masyarakat Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai perantara dalam ritual, angklung dimainkan untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan, dengan harapan agar negeri dan kehidupan mereka dapat diberkati. Di kemudian hari, menurut Kidung Sunda, alat musik ini juga digunakan oleh Kerajaan Sunda untuk penyemangat dalam situasi pertempuran di Perang Bubat.
Angklung tertua yang masih ada sampai kini ialah Angklung Gubrag. Angklung ini dibuat pada abad ke-17 di Jasinga,Bogor. Pada saat ini, beberapa angklung dari zaman dahulu masih tersimpan di Museum Sri Baduga, Bandung.
Seiring berjalannya waktu, angklung telah menarik banyak perhatian di dunia internasional. Pada tahun 1938, Daeng Soetigna, dari Bandung, menciptakan angklung yang berdasarkan tangga nada diatonik, alih-alih menggunakan tangga nada tradisional pélog atau saléndro. Sejak saat itu, angklung digunakan untuk tujuan pendidikan dan hiburan, dan bahkan dapat pula dimainkan bersama dengan alat-alat musik Barat dalam orkestra. Salah satu penampilan angklung dalam orkestra yang sangat terkenal ialah pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Udjo Ngalagena, seorang murid dari Daeng Soetigna, kemudian membuka “Saung Angklung” (Rumah  Angklung) pada tahun 1966 sebagai pusat pengembangan angklung.
UNESCO menetapkan angklung sebagai Karya Budaya Takbenda dan Warisan Budaya Dunia pada tanggal 18 November 2010. Di samping itu, UNESCO menyarankan dengan sangat kepadaIndonesia untuk senantiasa menjaga dan melestarikan karya dan warisan budayanya.
»»  SALAJEUNGNA...

Sejarah karinding

ASAL MULA KARINDING


Awalnya karinding adalah alat yang digunakan oleh para karuhun untuk mengusir hama di sawah—bunyinya yang low decible sangat merusak konsentrasi hama. Karena ia mengeluarkan bunyi tertentu, maka disebutlah ia sebagai alat musik. Bukan hanya digunakan untuk kepentingan bersawah, para karuhun memainkan karinding ini dalam ritual atau upaca adat. Maka tak heran jika sekarang pun karinding masih digunakan sebagai pengiring pembacaan rajah. Bahkan, konon, karinding ini digunakan oleh para kaum lelaki untuk merayu atau memikat hati wanita yang disukai. Jika keterangan ini benar maka dapat kita duga bahwa karinding, pada saat itu, adalah alat musik yang popular di kalangan anak muda hingga para gadis pun akan memberi nilai lebih pada jejaka yang piawai memainkannya. Mungkin keberadaannya saat ini seperti gitar, piano, dan alat-alat musik modern-popular saat ini.
Beberapa sumber menyatakan bahwa karinding telah ada bahkan sebelum adanya kecapi. Jika kecapi telah berusia sekira lima ratus tahunan maka karinding diperkirakan telah ada sejak enam abad yang lampau. Dan ternyata karinding pun bukan hanya ada di Jawa Barat atau priangan saja, melainkan dimiliki berbagai suku atau daerah di tanah air, bahkan berbagai suku di bangsa lain pun memiliki alat musik ini–hanya berbeda namanya saja. Di Bali bernama genggong, Jawa Tengah menamainya rinding, karimbi di Kalimantan, dan beberapa tempat di “luar” menamainya dengan zuesharp ( harpanya dewa Zues). Dan istilah musik modern biasa menyebut karinding ini dengan sebutan harpa mulut (mouth harp). Dari sisi produksi suara pun tak jauh berbeda, hanya cara memainkannya saja yang sedikit berlainan; ada yang di trim (di getarkan dengan di sentir), di tap ( dipukul), dan ada pula yang di tarik dengan menggunakan benang. Sedangkan karinding yang di temui di tataran Sunda dimainkan dengan cara di tap atau dipukul.
Material yang digunakan untuk membuat karinding (di wilayah Jawa Barat), ada dua jenis: pelepah kawung dan bambu. Jenis bahan dan jenis disain bentuk karinding ini menunjukan perbedaan usia, tempat, dan sebagai perbedaan gender pemakai. Semisal bahan bambu yang lebih menyerupai susuk sanggul, ini untuk perempuan, karena konon ibu-ibu menyimpannya dengan di tancapkan disanggul. Sedang yang laki-laki menggunakan pelapah kawung dengan ukuran lebih pendek, karena biasa disimpan di tempat mereka menyimpan tembakau. Tetapi juga sebagai perbedaan tempat dimana dibuatnya, seperti di wilayah priangan timur, karinding lebih banyak menggunakan bahan bambu karena bahan ini menjadi bagian dari kehidupannya.[1]
Karinding umumnya berukuran: panjang 10 cm dan lebar 2 cm. Namun ukuran ini tak berlaku mutlak; tergantung selera dari pengguna dan pembuatnya—karena ukuran ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap bunyi yang diproduksi.
Karinding terbagi menjadi tiga ruas: ruas pertama menjadi tempat mengetuk karinding dan menimbulkan getaran di ruas tengah. Di ruas tengah ada bagian bambu yang dipotong hingga bergetar saat karindingdiketuk dengan jari. Dan ruas ke tiga (paling kiri) berfungsi sebagai pegangan.
Cara memainkan karinding cukup sederhana, yaitu dengan menempelkan ruas tengah karinding di depan mulut yang agak terbuka, lalu memukul atau menyentir ujung ruas paling kanan karinding dengan satu jari hingga “jarum” karinding pun bergetar secara intens. Dari getar atau vibra “jarum” itulah dihasilkan suara yang nanti diresonansi oleh mulut. Suara yang dikeluarkan akan tergantung dari rongga mulut, nafas, dan lidah. Secara konvensional—menurut penuturan Abah Olot–nada atau pirigan dalam memainkan karinding ada empat jenis, yaitu: tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring-iringan. 

Karinding, Seni Sunda Yang Menggeliat

   Pada awalnya saya mengenal alat musik sunda itu, suling, gamelan, calung, angklung dan kendang. Ternyata masih banyak khazanah kesenian dan alat-alat musik sunda yang beredar tetapi tidak terpublikasi dan tidak diajarkan sewaktu sekolah. Namanya Karinding, teman saya punya group musik ‘Karinding Attack” yang underground dan lumayan keren. Karinding sendiri adalah alah yang terbuat dari kayu, ukurannya kecil mungkin sebesar pulpen atau lebih. Dibunyikannya dengan meniup dan menggerakan bagian ujung.
Untuk yang pertama kalinya saya mendengarkan langsung pementasan seni karinding di acara diskusi seni dan lingkungan yang paradoks pada 28 April 2010 di Museum Barli, Bandung. Dua kelompok seni karinding yang menampilkan dan membuat saya takjub. Keduanya memberikan saya fenomena baru dalam dunia musik tradisional.

Karinding (diunduh dari www.wacananusantara.org)

Pada penampil pertama, yang menyajikannya dari Lembang. Saya tidak mencatat namanya, tetapi tahu asal mereka dari Lembang. Penampil pertama ini sangat sunda buhun. Membawa ‘harimau’ dan dupa yang dibakar. Liriknya juga rada-rada kesundaan baheula banget. Sangat tradisional dan sunda pisan. Dandannya jangan ditanya, kalau sunda pisan berarti lengkap antara baju pangsi, iket, kantong yang terbuat dari rami.
Penampil kedua dari Mahasiswa, uniknya ada perempuan dan tambahan alat musik yang ditiup yaitu suling dan satu lagi saya tidak tahu namanya, yang pasti seperti alat musik yang bisa menirukan bunyi burung berkicau, kalau ke Taman Wisata Alam Tangkubanparahau banyak penjualnya.
Kelompok Karinding sekarang semakin bertebaran. Saya ingat bahwa Dadang Hermawan yang terkenal dengan nama Utun, ketua FK3I Jabar, tokoh gerakan lingkungan dan seni sunda membawa Karinding pada ranah musik alternatif. Dengan kelompoknya bernama ‘Karinding Attack‘, Dadang sudah tampil dibeberapa even musik di Kota Bandung. Salahsatunya ketika pergelaran musik Underground, ‘karinding attack’ menyerang dari sisi lain. Ditengah musik-musik cadas, karinding attack muncul. Saya salut pada perjuangan Dadang ‘utun’ dalam mengkampanyekan seni sunda, kearifan lingkungan. Maju terus, Karinding! Yuuu mari kita ngarinding bareng!
»»  SALAJEUNGNA...